Kamis, 30 Juni 2011

Keindahan dalam arti yang seluas-luasnya


Seperti yang telah saya tuliskan pada pembahasan yang sebelumnya di mana definisi keindahan sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan suatu objek, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena itu dalam menikmati atau merasakan suatu keindahan ada yang disebut dengan pengalaman subyektif, dikatakan bahwa keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Di dunia ini ada banyak sekali keindahan yang dapat dirasakan, Tuhan menciptakan kita (manusia : yang memiliki akal sehat, dan perasaan) untuk dapat merasakan berbagai keindahan yang ada di seluruh dunia. Keindahan itu tidak selalu saja identik dengan suatu objek atau benda ataupun hal-hal yang dapat dirasakan oleh panca indera saja. Keindahan juga dapat kita rasakan berdasarkan penilaian yang berasal dari perasaan atau jiwa, tanpa harus melihat dan merasakan objek tersebut dengan indera yang di miliki oleh manusia.
Keindahan yang ada di seluruh dunia ini sangat luas lingkup dan artinya. Berdasarkan pengalaman pribadi saya menilai bahwa keindahan adalah anugerah dari ALLAH. Ada banyak banyak keindahan yang saya sendiri sering merasakan nya. Seperti contoh sederhana saya masih bisa melihat apa yang ALLAH telah ciptakan di dunia, tetapi hal ini berbeda dengan keindahan buat teman-teman kita yang kurang beruntung yang tidak bisa melihat sejak lahir. Suatu waktu saya punya kesempatan  untuk bertanya kepada salah seorang yang tidak  bisa melihat sejak lahir “bagaimana menurut anda tentang apa yang disebut dengan keindahan? apakah anda tidak sedih tidak dapat melihat berbagai panorama indah yang telah diciptakan Tuhan?”, mereka hanya menjawab sambil tersenyum : “memang orang-orang seperti saya tidak pernah melihat segala sesuatu yang dikatakan indah oleh orang lain, bahkan sejak lahir saya sudah tidak mengetahui apa wujud dari cahaya matahari, warna pelangi, birunya lautan, indahnya pemandangan gunung, atau keindahan-keindahan lainnya yang dapat dilihat oleh mata manusia. Tetapi saya bahagia, saya masih bisa merasakan Keindahan Kasih dari ALLAH dengan kemurahan hati dan kebesaran-Nya saya masih di ijinkan untuk menghirup udara untuk bernafas, kami masih bisa mendengar suara kicau burung yang indah, kami masih mampu untuk berjalan ataupun menggunakan anggota kami tubuh saya yang lain, saya masih memiliki orang-orang yang peduli dengan saya, dan masih banyak lagi keindahan-keindahan yang diberikan oleh ALLAH kepada saya. Tapi satu hal yang paling INDAH dalam hidup saya adalah, saya masih diijinkan untuk mengenal DIA, memuji dan menyembah DIA, DIA yang sebagai sumber dari mana segala keindahan yang ada di dunia ini tercipta. Sekalipun keindahan itu buatan manusia tanpa kemurahan hati dan kebesaran ALLAH dengan memberikan ide, imajinasi, tenaga, dan kemampuan serta ijin untuk melakukannya, manusia tidak akan mampu membuat apa pun yang menurut manusia lainnya itu INDAH.”

Sejenak saya diam mendengar pernyataan teman tersebut, dengan segenap logika dan perasaan saya, saya coba kembali untuk menelaah kembali tentang apa yang diucapkan nya. Setelah menarik nafas panjang saya baru benar-benar sadar tentang sebuah arti keindahan yang berbeda dengan apa yang telah dipaparkan para ahli selama ini. Hal yang bisa saya tangkap, bahwa keindahan itu luas sekali arti dan lingkupnya tergantung pada siapa yang menilainya, tetapi satu hal yang paling penting adalah suatu pembelajaran tentang sumber dari semua keindahan yang ada di dunia ini adalah Tuhan. Sudah sewajarnya kita bersyukur hingga saat ini kita masih bisa merasakan keindahan-keindahan yang diberikan Tuhan kepada kita, dan sudah sangat pantas juga kita diwajibkan untuk menjaga keindahan-keindahan tersebut agar kelak anak cucu kita juga dapat menikmati keindahan-keindahan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar