Kamis, 28 Oktober 2010

TUGAS II PTSI 1 C


1.SISTEM BASIS DATA (DATABASE)

Kelompok kami mendefinisikan basis data sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sekian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.Bisa juga di definisikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Sedangkan Sistem Basis Data kami simpulkan sebagai suatu sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tersebut. Dalam sebuah Basis Data , secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama yaitu:
·         Perangkat keras (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di [dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
·         Sistem operasi (operating system), adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.

·         Software Aplikasi (aplikasi /perangkat lunak) adalah istilah bagi perangkat lunak komputer (Software) yang diprogram secara khusus oleh para programmer untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah direncanakan. Dengan menggunakan bahasa script VBasic atau SQL dan sejenisnya, diciptakan program-program aplikasi yang dapat mempermudah tugas-tugas anda dalam mengelola dan memanajemen data.
·         Pengelola basis data (DBMS), adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna
·         Basis Data (database), adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut
·         Pemakai (user)
Menurut kami di dalam system basis data ada beberapa jenis/tipe pemakai (User) yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, yaitu :
·         Programmer Aplikasi yaitu pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang dibuat dengan bahasa C, contoh pada aplikasi Cobol dan lainnya.
·         User Mahir yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.
·         Naive User yaitu pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tinggal menjalankan satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya oleh programmer.
·         User khusus yaitu pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, sistem pakar, pengolahan citra dll.
Di dalam basis data sendiri terdapat apa yang di sebut dengan  Abstraksi Data. Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana pemakai melihat data dalam sebuah sistem basis data. Abstraksi data dalam sistem basis data dibagi menjadi tiga level yaitu:
·         Level Fisik (Physical Level), merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana (how) sesungguhnya suatu data disimpan.
·         Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level),merupakan level lebih tinggi berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa (what) yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang terjadi antara data.
·         Level Pandangan Pemakai (View Level), merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan satu bagian dari keseluruhan basis data.
Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu:
·         Data Definition Language (DDL) Yaitu struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus
·         Data Manipulation Language (DML) Yaitu perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi, dan mengambil data pada basis data
·         DCL (Data Control Language) yang berkaitan dengan pengaturan sekuritas terhadap basis data.
Bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain: bidang perbankan yang melakukan pengelolaan data nasabah/data tabungan/data pinjaman, pembuatan laporan-laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah dan lain-lain. Kemudian bidang asuransi, bidang pendidikan/sekolah, telekomunikasi, rumah sakit dan lain-lain.
2.BIOMETRIKA
Menurut beberapa narasumber yang ada di internet dan buku kelompok kami menyimpulkan bahwa biometrika atau biometrics berasal dari kata bio dan metrics. Bio berarti sesuatu yang hidup, dan metrics berarti mengukur. Biometrika berarti mengukur karakteristik pembeda (distinguishing traits) pada badan atau perilaku seseorang yang digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap identitas orang tersebut, dengan membandingkannya dengan karakteristik yang sebelumnya telah disimpan pada suatu database. Pengertian pengenalan secara otomatis pada definisi biometrika diatas adalah dengan menggunakan teknologi (komputer). Pengenalan terhadap identitas seseorang dapat dilakukan secara waktu nyata (realtime), tidak membutuhkan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk proses pengenalan itu. Secara umum karakteristik pembeda tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu karakteristik fisiologis atau fisik (physiological/physical characteristic) dan karakteristik perilaku (behavioral characteristic). Biometrika berdasarkan karakteristik fisiologis/fisik menggunakan bagian-bagian fisik dari tubuh seseorang sebagai kode unik untuk pengenalan, seperti pengenalan wajah, DNA, sidik jari, iris, telapak tangan, retina, telinga, jejak panas pada wajah, geometri tangan, pembuluh tangan, gigi dan bau (komposisi kimia) dari keringat tubuh. Sedangkan biometrika berdasarkan karakteristik perilaku menggunakan perilaku seseorang sebagai kode unik untuk melakukan pengenalan, seperti gaya berjalan, hentakan tombol, tanda tangan dan suara. Khusus untuk suara lebih tepat disebut sebagai karakteristik gabungan, karena suara dibentuk berdasarkan karakteristik fisik (bagian-bagian fisik tubuh manusia yang memproduksi suara) dan karakteristik perilaku (cara atau logat seseorang dalam berbicara).  Contohnya pada aparat kepolisian saat ini sedang dikembangkan sistem pengenalan pelaku kejahatan menggunakan pengenalan wajah. Berdasarkan wajah pelaku kejahatan, sistem secara otomatis akan mencari identitas pelaku pada basis data kejahatan.
3.PENERAPAN BASIS DATA dengan SISTEM BIOMETRIKA.
Penerapan Basis data pada system biometrika  kami sebutkan dalam penggunaan biometrika untuk sistem pengenalan memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem lama yang pernah ada(penggunaan password, PIN, kartu, dan kunci), diantaranya :
Non-repudiation
Suatu sistem yang menggunakan teknologi biometrika untuk melakukan suatu akses, penggunanya tidak akan dapat menyangkal bahwa bukan dia yang melakukan akses atau transaksi, hal ini bisa terjadi dikarenakan ada nya database yang telah tersimpan mengenai  pemilik account pada data bersangkutan.Data base yang ada bisa berupa karakteristik fisiologis/fisik menggunakan bagian-bagian fisik dari tubuh si pemilik account sebagai kode unik untuk pengenalan, seperti pengenalan wajah, DNA, sidik jari, iris, telapak tangan, retina, telinga, jejak panas pada wajah, geometri tangan, pembuluh tangan, gigi dan bau (komposisi kimia) dari keringat tubuh. Hal ini berbeda dengan penggunaan password atau PIN. Pengguna masih dapat menyangkal atas transaksi yang dilakukannya, karena PIN atau password bisa dipakai bersama-sama.
Keamanan (security)
Sistem basis data berbasis password dapat diserang menggunakan metode atau algoritma brute force, sedangkan sistem biometrika tidak dapat diserang dengan cara ini karena sistem biometrika membutuhkan kehadiran pengguna secara langsung pada proses pengenalan.
Penyaringan (screening)
Proses penyaringan diperlukan untuk mengatasi seseorang yang menggunakan banyak identitas, seperti teroris yang dapat menggunakan lebih dari satu paspor untuk memasuki suatu negara. Sebelum menambahkan identitas seseorang ke sistem basis data, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa identitas orang tersebut belum terdaftar sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan proses penyaringan identitas yang mana sistem tradisional tidak dapat melakukannya. Biometrika mampu mneghasilkan atau menyaring beberapa informasi sidik jari atau wajah yang mirip dengan sidik jari atau wajah yang dicari.
4.IMPLEMENTASI DATABASE dan MULTIMEDIA dalam SATU SISTEM INFORMASI PEMANFAATAN
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi masalah masalah pada penyusunan data yaitu:
·         Redundansi dan Inkonsistensi data
·         Kesulitan dalam pengaksesan data
·         Isolasi data untuk standarisasi
·         Multiple User (Banyak pemakai)
·         Masalah keamanan (security)
·         Masalah integritas (kesatuan)
·         Masalah data independence (kebebasan data)
Dan Implementasi data base tersebut  dapat berupa aplikasi multimedia yang memberikan kemudahan dalam beberapa aspek kehidupan manusia. Kelompok kami memilih penerapan multimedia tersebut dalam sistem informasi, pad aplikasi seperti yang ada pada media E-Commerce ( Sistem Penjualan Online). Database sistem informasi e-commerce dapat mempermudah dalam melakukan manajemen data penjualan produk dalam sebuah database. Misalkan pada implementasi database dalam system penjualan online, seluruh data yang berkaitan dengan system penjualan akan disimpan dalam sebuah database yang terdiri dari beberapa tabel. Terdapat beberapa entitas dalam database system penjualan online ini, antara lain :
·         Buyer: menyatakan entitas pembeli produk, mempunyai atribut id, nama, alamat, telp, tgl_lahir, email dan no_ktp.
·         Transfer : menyatakan cara pembayaran transaksi, memiliki atribut no_rek dan nama.
·         Order : menyatakan pesanan, mempunyai atribut kode_order dan jml_produk.
·         Product: menyatakan produk yang dijual, memiliki atribut id_barang, nama_barang dan harga.
·         Packing and Shipping Product : menyatakan cara pengepakan dan pengiriman barang, memiliki atribut kode_agen, nama dan alamat_tujuan.
Relasi antar entitas dapat diketahui melalui digram use case berikut ini :

NAMA dan NPM ANGGOTA KELOMPOK:
·         JACKY MANJAGA SITINJAK (13110695)
·         RESHA PUTRI IRNIA (15110763)
·         GINANJAR ANTORO (13110011)
·         ALFINA OCTORA (10110547)
·         DJURIATUN (12110120)
·         RANGGI DWINANDA (15110640)

 

Kamis, 14 Oktober 2010

Ilmu Sosial Dasar

ILMU SOSIAL DASAR

Pengertian

Ilmu Sosial Dasar Merupakan kajian ilmu yang membahas dan menelaah masalah-masalah sosial dari berbagai ilmu penegetahuan seperrti ekonomi, antroologi, psikologi dan geografi. Ilmu sosial dasar itu sendiri bukan merupakan gabuangan dari ilmu-ilmu sosial lain yang dipadukan sebab ilmu sosial dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri serta tidak menegembangkan suatu pengkajian dan penelitian sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya. Pada dasarnya, ilmu sosial dasar di mata perguruan tinggi merupakan bahan studi dan pengajaran yang dikhususkan dan diberikan kepada perguruan tinggi di Indonesia.

Ruang Lingkup

Ruang lngkup dalam Ilmu Sosial Dasar adalah ruang lingkup yang mencangkup kehidupan sosial dan masyarakat. Seperti berbagai macam kegiatan sosial dalam masyarakat juga masalah yang timbul dalam masyarakat serta berbagai hal mengenai kanyataan sosial dan masyarakat.
Dalam ilmu sosial dasar aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

Peran Ilmu Sosial Dasar di Dalam Masyarakat

Peran  ilmu sosial dasar di dalam masyarakat adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
Tujuan dari kajian Ilmu Sosial Dasar ini ialah untuk memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dalam masyarakat dan masalah sosial dalam masyarakat merupakan masalah yang kompleks. Serta untuk menjadikan mahasiswa peka terhadap masalah sosial dan tanggap dalam penaggulangannya.

Nama :  Jacky Manjaga Sitinjak
NPM :  13110695
Kelas :  1 KA 30