Selasa, 10 Mei 2011

BAGAIMANA HUBUNGAN PACARAN YANG SEHAT


HUBUNGAN PACARAN YANG SEHAT
Pacaran.. Apa itu pacaran??
Terkadang saya suka tertawa sendiri jika ada sesorang yang selalu “ribet sendiri” dengan hubungan pacaran yang sedang dijalinnya. Oleh karena itu dalam tugas Ilmu Budaya Dasar tentang pembahasan HUBUNGAN BERPACARAN YANG SEHAT, saya menjabarkan penjelasan saya berdasarkan pengalaman pribadi saya tentang hubungan PACARAN.
Menurut saya pribadi, pacaran dapat diartikan sebagai suatu hubungan dua individu yang berlainan jenis kelamin yang di dasarkan atas perasaan suka sama suka, saling menyayangi (memiliki), yang berjanji untuk mengikat janji bahwa mereka adalah milik pasangan nya masing-masing dan menutup hatinya masing-masing terhadap orang lain yang bukan pasangan nya untuk menjalin suatu hubungan cinta, kasih sayang lagi. Hubungan janji dalam masa pacaran berbeda dengan hubungan janji yang diikrarkan di dalam pernikahan. Banyak orang yang beranggapan bahwa pacaran adalah tahap dimana manusia mengalami apa yang disebut dengan perasaan CINTA atau KASIH SAYANG. Memang untuk sebagian individu merasakan bahwa pacaran itu merupakan tahapan dimana dia harus berlajar mencintai seseorang dan tetap menjaga rasa cinta nya tersebut, tanpa pernah melakukan hal-hal yang bisa membuat hubungan tersebut berakhir. Tetapi di era globlalisasi saat ini, pacaran tidak lagi berdasarkan rasa cinta dan rasa sayang untuk menjaga pasangan nya masing-masing. Saat ini sudah banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan individu-individu dalam tahap pacaran. Banyak individu yang beranggapan bahwa pacaran itu hanya, sekedar status, pelampiasan nafsu belaka, untuk mencapai tujuan tertentu, ataupun hal-hal lain yang berbau negative. Sebagai contoh, saat ini muda-mudi di Indonesia banyak yang berpacaran diluar dari batasan yang ada, banyak diantara muda-mudi yang tidak lagi mengindahkan kaidah dari norma-norma budaya timur dan nilai-nilai luhur agama. Banyak yang melakukan hal-hal tidak senonoh seperti hubungan suami istri, dan apabila terjadi suatu kesalahan dimana, si perempuan hamil maka pria yang jadi pacarnya melarikan diri dari masalah dengan alas an belum siap untuk bertanggung jawab.
Tidak hanya penyimpangan dengan hubungan zinah saja, banyak juga individu yang menganggap pacaran itu sebagai sarana untuk “aji mumpung”. Dimaksudkan dalam tanda kutip adalah dimana keadaan seorang individu memanfaatkan posisinya sebagai pacar untuk mendapatkan sesuatu yang lebih yang dimiliki oleh pacarnya. Contohnya, seorang wanita yang masih SMA berpacaran dengan seorang pemuda yang sudah bekerja dan kebetulan mempunyai kedudukan yang cukup tinggi di kantornya yang bonafide otomatis si pria sudah mapan dan mempunya materi yang berlebih. Dan si wanita pun memanfaatkan situasi ini dengan meminta ini dan itu kepada pacarnya, atau dengan bahasa yang lebih kita kenal dengan kata-kata “morotin pacarnya”.
Yahh, mungkin banyak sekali hal-hal lain yang kita ketahui tentang hubungan pacaran yang tidak sehat seperti contoh-contoh di atas, dan hal itu tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu ada baiknya sebelum kita memilih untuk menjalin sebuah hubungan pacaran  ada beberap cara-cara yang menurut saya pribadi bisa di anggap sebagai pedoman untuk menjalin hubungan pacaran yang sehat dan nyaman. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.     Sebelum memulai hubungan pacaran, alangkah baiknya jika kita melakukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di sini saya maksud sebagai proses kita untuk mengetahui bagaimana pola tingkah laku, ataupun keseharian calon pasangan kita. Hal ini dilakukan agar kelak pada saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan saat kita mengetahui  ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita yang dimiliki oleh calon pasangan kita.
2.     Sebelum memulai hubungan pacaran, sebaiknya kita juga harus jujur kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud adalah agar kita mengakui segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang kebaikan dan keburukan kita. Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri lagi orang lain pasti lebih bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang lain. Hal ini dilakukan agar pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat menjalani hubungan tingkah buruk kita diketahui, karena sepintar-pintarnya manusia menutupi keburukannya pasti akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena itu, saya beranggapan lebih baik kita menerima keburukan pasangan kita terlebih dahulu daripada menerima kebaikannya, karena semua manusia adalah tempat di mana kekhilafan dan kesalahan selalu terjadi.
3.     Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya kita selalu saling percaya terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di sini bukan berarti kita membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita, asalkan dia suka TIDAKK… saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu sikap yang memberikan rasa percaya dengan anggapan bahwa dia selalu bertanggung jawab dengan semua perbuatannya dan tidak akan melakukan apapun yang bisa merusak hubungan yang sedang dijalin. Dalam hal ini sebaiknya kita tidak terlalu berlebih dalam memberikan perhatian apalagi sampai membuat pasangan kita sampai merasa terkekang.
4.     Selalu berpikiran positif atas apa yang dilakukan oleh pasangan kita.
5.     Dan ini adalah point penting yang belakangan ini banyak dilupakan oleh muda-mudi saat ini dalam menjalani hubungan pacaran, dimana kita harus menjauhi apa yang di sebut dengan melakukan hubungan badan di luar nikah. Hal ini adalah pelanggaran berat yang melanggar kesusilaan, norma-norma agama, dan nilai-nilai luhur hidup. Rasa sayang dan cinta dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan dengan melakukan hubungan ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan suami istri karena dilandaskan oleh rasa saling cinta dan saling sayang padahal itu salah. Apabila kita mencintai dan menyayangi pasangan kita seharusnya kita menjaga dia dan menjauhkan dia dari hal-hal buruk seperti ini sampai kita dan pasangan kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh karena itu langkah yang baik agar kita dapat terhindar dari perbuatan ini adalah dengan cara mendekatkan diri selalu dengan TUHAN YME melalui ajaran agama yang kita yakini masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing harus bisa lebih mawas diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar membuang hawa nafsu dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita sendiri.
6.     Sebaiknya orang tua atau keluarga kita mengetahui dengan siapa kita sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk sebagian orang hal ini adalah hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut saya pribadi ini adalah hal yang baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila orang tua kita mengetahui kita berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa belajar untuk menjalin hubungan pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran main-mainan”. Lagipula orang tua mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari kita, sehingga kita bisa meminta pendapat apabila kita perlu orang lain untuk “sharing” tentang hubungan kita.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari statement-statement di atas yang saya uraikan dari pengalaman pribadi saya sendiri. Saya menyimpulkan, bahwa di sekitar saya tidak sedikit invdividu-individu yang menjalin hubungan pacaran yang tidak sehat. Hal ini sebaiknya kita jauhi, karena saya pribadi merasa suatu hubungan pacaran yang tidak sehat pasti tidak akan bisa bertahan lama dan pada akhirnya bisa merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk belajar memulai suatu hubungan pacaran yang baik dan sehat. Hal ini pasti lebih bisa membuat kita merasa lebih nyaman dalam menjalani hubungan, dan hubungan pacaran yang sehat biasanya bisa bertahan lama bahkan sampai ke jenjang pernikahan.



CINTA DAN KASIH SAYANG

 APA ITU CINTA DAN KASIH SAYANG ?

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Sedangkan Kasih sayang atau dikenal juga sebagai (Afeksi istilah psikologi dalam bahasa Inggris Affection) secara harfiah adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal. Istilah ini dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang (atau lebih) yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan.
Terdapat beberapa konteks yang berkaitan dengan cinta, tergantung dari kata itu di tempat kan. Cinta memiliki banyak jenis dan kondisi,

Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

• Perasaan terhadap keluarga
• Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
• Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
• Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
• Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
• Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
• Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
• Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
• Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme


KESIMPULAN DAN SARAN

              Oleh karena itu saya menyimpulkan bahwa antara cinta dan kasih sayang itu sangat erat hubungan nya. Berdasarkan definisi saja sudah ditekankan bahwa cinta merupakan luapan emosi kasih sayang yang sangat kuat. Maka di mana ada timbul rasa cinta di dalam perasaan seorang insan, maka secara otomatis akan timbul juga rasa kasih sayang itu. Sebenarnya menurut saya pribadi, cinta dan kasih sayang ada hal yang sangat sulit di definisikan. Itu disebabkan oleh pandangan yang mengatakan bahwa cinta itu adalah anugerah yang diberikan oleh yang Maha Kuasa kepada semua insan di dunia tanpa terkecuali (semua orang bisa meraskannya). Cinta dan kasih sayang tidak ada yang bisa memprediksikan kapan akan datang dan pergi. Tetapi cinta dan kasih sayang hanya dapat dirasakan dan di alami saja.

Narasumber :
1.id.wikipedia.org

PENGERTIAN BUDAYA DAN HUBUNGAN DENGAN ILMU BUDAYA DASAR


Pengertian budaya atau kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)
HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN BUDAYA
          Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja.Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan sauatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.

Narasumber :
1. id.wikipedia.org

PENGERTIAN SENI DAN HUBUNGAN DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

PENGERTIAN SENI BERDASARKAN ASAL-USUL SEJARAHNYA

          Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Baratpada masa lampau. Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
          Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art).

Pengertian dasar tentang lingkup senirupa (visual art) sesuai dengan media aktivitas:
Seni Murni :
• Seni Lukis
• Seni Patung
• Seni Grafis

Disain:
• Disain Grafis (Komunikasi Visual)
• Disain Interior
• Disain Produk (Disain Industri)

Kria:
• Kria Tekstil
• Kria Kayu
• Kria Keramik
• Kria Gelas, dll.


Pada masa lampau tidak ada perbedaan yang tegas antara seniman dan kriawan, antara artists dan craftsman. Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:

• Seni murni (fine art/ pure art)
• Seni terapan (useful art/ applied art)

          Dengan timbulnya istilah seni murni (fine art) dalam abad 18 mulailah terjadi perbedaan yang mendasar tentang seni murni dan seni pakai. Seni berkembang terus, dan pada abad 19 ada usaha untuk menyatukan kembali antara seni dan kria, dalam sejarah senirupa, kita mengenal lahirnya Werkstatte di Austria dan Bauhaus di Jerman merupakan suatu usaha untuk menyatukan kembali seni murni dan seni pakai. Lahirlah istilah yang kita kenal sekarang dengan sebutan disain industri. Namun demikian, perkembangan senirupa sejak tahun 60an sampai sekarang telah menunjukkan suatu perkembangan yang berbaur dengan berbagai disiplin seni, seperti munculnya seni Happening, seni Instalasi, Multimedia dan lain-lain, juga batasan antara seni kria yang betul-betul memiliki kemahiran teknik (buatan tangan) dengan campuran yang menggunakan alat industri, juga perkembangan teknologi fotografi yang demikian maju.

Hubungan antara Ilmu Budaya dasar dengan Seni

          Masalah seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, hal ini dikarenakan materi – materi yang diulas di dalam ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan seni. Ditambah lagi dengan materi yang ada di dalam ilmu budaya dasar selalu berkaitan dengan aktivitas mau pola hidup manusia sebagai objeknya. Oleh sebab itu, seni yang dianggap sebagai suatu hasil karya pemikiran maupun ungkapan ekspresi manusia selalu dihubung-hubungkan dengan Ilmu Budaya Dasar, ditambah lagi budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya seni didalamnya.

Narasumber :
1. id.wikipedia.org

PENGERTIAN KESUSASTRAAN DAN HUBUNGAN DENGAN ILMU BUDAYA DASAR


PENGERTIAN KESUSASTRAAN
Menurut asal-usul kata kesusastraan dapat berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya. Tidak saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah. Misalkan, seseoarang memiliki wajah yang jelek (kurang menarik) akan tetapi orang lain masih bisa menemukan hal-hal yang indah di dalam sosok tersebut.
Cipta sastra yang indah, bukanlah hanya karena bahasanya yang beralun-alun dan penuh irama. Kita harus melihat secara keseluruhan: pada bagian tema, amanat dan strukturnya. Juga pada nilai-nilai yang terkandung di dalam cipta sastra itu. Ada beberapa nilai yang harus dimiliki oleh sebuah ciptasastra. Nilai-nilai itu adalah :

·         Nilai-nilai estetika,
·         Nilai-nilai moral,
·         dan nilai-nilai yang bersifat konsepsionil.

Ketiga nilai tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan sama sekali dan saling berkaitan satu dan yang lainnya.  Sesuatu yang estetis adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral. Nilai-nilai estetika kita jumpai tidak hanya dalam bentuk (struktur) ciptasastra tetapi juga dalam isinya (tema dan amanat) nya. Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang akan diungkapkan dalam sebuah ciptasastra cara bagaimana pengungkapannya itu. Nilai konsepsi akan terlihat dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap masalah yang diungkapkan di dalam ciptasastra yang diciptakan.
Sebuah ciptasastra bersumber dari kenyataan-kenyataan yang hidup di dalam masyarakat (realitas-objektif).
Akan tetapi ciptasastra bukanlah hanya pengungkapan realitas objektif itu saja. Di dalamnya diungkapkan pula nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung dari sekedar realitas objektif. Ciptasastra bukanlah semata tiruan daripada alam (imitation of nature) atau tiruan daripada hidup (imitation of life) akan tetapi ia merupakan penafsiran-penafsiran tentang alam dan kehidupan itu (interpretation of life). Sebuah ciptasatra mengungkapkan tentang masalah-masalah manusia dan kemanusian. Tentang makna hidup dan kehidupan. Melukiskan tentang penderitaan-penderitaan manusia, perjuangan, kasih sayang dan kebencian, nafsu dan segala yang dialami manusia. Dengan ciptasastra pengarang mau menampilkan nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung. Mau menafsirkan tentang makna hidup dan hakekat kehidupan.
            Di dalam kesusastraan Seorang pengarang berhadapan dengan suatu kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat (realitas objektif). Realitas objektif itu dapat berbentuk peristiwa-peristiwa, norma-norma (tata nilai), pandangan hidup dan lain-lain bentuk-bentuk realitas objektif itu. Ia ingin memberontak dan memprotes. Sebelum pemberontakan tersebut dilakukan (ditulis) ia telah memiliki suatu sikap terhadap realitas objektif itu. Setelah ada suatu sikap maka ia mencoba mengangankan suatu “realitas” baru sebagai pengganti realitas objektif yang sekarang ia tolak. Hal inilah yang kemudian ia ungkapkan di dalam ciptasastra yang diciptakannya. Ia mencoba mengutarakan sesuatu terhadap realitas objektif yang dia temukan. Ia ingin berpesan melalui ciptasastranya kepada orang lain tentang suatu yang ia anggap sebagai masalah manusia.
Pengertian prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Jenis-jenisProsa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.

5 Komponen dalam prosa lama
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara


5 Komponen sastra Baru
1. cerita pendek
2. roman / novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi


Hubungan antara Ilmu Budaya dasar dengan Kesusastraan
      Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.



narasumber :
1. titik1983.wordpress.com
2. arisudaryatno.blogspot.com
3.id.wikipedia.org